Artikel Tentang Individu, Keluarga, Dan Masyarakat
Ilmu
Sosial Dasar #
Individu,
Keluarga, Dan Masyarakat
Disusun
oleh :
Nama
: Santo Kurniawan
Npm
: 1B116171
Sistem informasi
Universitas
Gunadarma
2017
Definisi
Individu serta Pengertian Individu Menurut Para Ahli
Individu merupakan unit terkecil
pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil
dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang
lebih kecil. Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak.
Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat
dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil.
Individu berasal dari
kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial
paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk,
memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan
yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia
keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki
peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya. Dan terdapat tiga aspek dalam
individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek
sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu
rusak maka akan merusak aspek lainnya. Apabila pola tingkah lakunya hampir
identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan
ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut
proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu
terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang
akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu
masayarakat. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga
kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan
individualitasnya. Kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi
masyarakat. (Hartomo, 2004: 64). Dengan demikian manusia merupakan mahluk
individual tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan
pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan kecakapannya.
Pengertian Individu Menurut Para Ahli
1. Menurut Viniagustia
Merupakan suatu sebutan
yang dapat dipakai untuk menyataan suatu kesatuan yang paling kecil dan
terbatas.
2. Menurut Marthen Luter
Individu berasal dari
kata individum (Latin), yaitu satuan kecil yang tidak dapat dibagi lagi.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri.
Individu sebagai mahkluk ciptaan tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh
kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun. Raga,
merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu
yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama. Rasa, merupakan
perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam
semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan rasio atau akal pikiran,
merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala
sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang diterima oleh panca indera. Rukun atau pergaulan hidup,
merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama
lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat
membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok sosial yang sering disebut
masyarakat
3. pengertian individu adalah orang seorang;
pribadi orang (terpisah dari orang lain). organisme yang hidupnya berdiri
sendiri, secara fisiologi bersifat bebas (tidak mempunyai hubungan organik
dengan sesamanya).
Pada
dasarnya, setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda. Individu yang saling
bergabung akan membentuk kelompok atau masyarakat. Individu tersebut akan
memiliki karakteristik yang sama dengan kelompok dimana dirinya bergabung.
Setiap individu
mempunyai ciri khas yang berbeda dengan individu lainnya, seperti bentuk fisik,
kecerdasan, bakat, keinginan, perasaan dan memiliki tingkat pemahaman/arti
tersendiri terhadap suatu objek. Jadi individu adalah kondisi internal dari
seorang manusia yang berfungsi sebagai subjek. Manusia selaku individu
mempunyai 3 naluri, yaitu:
1.
Naluri mempertahankan
kelangsungan hidup
Naluri
mempertahankan kelangsungan hidup telah menimbulkan berbagai kebutuhan. Salah
satu kebutuhan yang paling mendasar adalah kebutuhan fisiologis yang terdiri
dari makan, minum dan perlindungan. Semua kebutuhan tersebut didapat dari
lingkungan dimana manusia tinggal, dan dalam memanfaatkan lingkungan tersebut
membutuhkan teknologi. Teknologi dapat diartikan sebagai cara-cara/alat yang
dipergunakan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi teknologi tidak
hanya mencakup perlatan modern/mesin saja. Panah unutk berburu, bertani
berpindah-pindah dan alat/cara sederhana lain termasuk ke dalam teknologi.
Kebutuhan manusia sangat beragam dan kebutuhan ini lebih mudah dipenuhi kalau
individu hidup berkelompok dengan individu lainnya.
2.
Naluri untuk mempertahankan
kelanjutan penghidupan keturunan
Naluri
untuk mempertahankan keturunan, menuntut adanya kebutuhan akan rasa aman
(safety need) baik dari gangguan cuaca yang tidak nyaman, binatang liar/manusia
lain. Pakaian yang dibuat dari berbagai jenis bahan dan model disesuaikan
dengan kondisi cuaca. Perumahan dengan bermacam-macam bahan dan juga bentuk,
pada dasarnya adalah usaha untuk memperoleh rasa aman dari berbagai gangguan.
Adapun keanekaragaman bahan dan model yang dipergunakan sangat tergantung pada lingkungan.
Seperti rumah di daerah tropis umumya dibuat dari kayu/bamboo dengan model atap
segitiga/kerucut dan sering kali dibawahnya tidak langsung menyentuh tanah,
tapi bertonggak/berkolong. Di iklim sedang rumah banyak dibangun dari
bata/tanah, atapnya rata/datar, sedangkan di daerah dingin orang Eskimo membuat
rumah dari es dengan bentuknya yang bukat saja. Semua itu tergantung pada cuaca
dan bahan mentah yang ada di lingkungannya. Perkawinan selain untuk memenuhi
kebutuhan biologis manusia, juga merupakan cerminan dari adanya ketergantungan
individu terhadap individu lain dan adanya naluri untuk meneruskan
keturunan.
3.
Naluri ingin tahu dan
mencari kepuasan
Setiap
manusia mempunyai naluri untuk ingin tahu tentang sesuatu yang ada di
sekitarnya, baik itu lingkungan alam maupun lingkungan manusia lainnya. Adanya
perbedaan alam seperti daratan, perbukitan, pegunungan; perbedaan penyebaran
tumbuhan dan hewan; perbedaan fisik manusia seperti ada yang berkulit hitam,
putih, sawo matang, berbadan jangkung, pendek dan sebagainya; perbedaan budaya
manusia seperti dalam hal cara makan ada yang makan pakai tangan, sendok,
sendok garpu dan pisau; perbedaan dalam berpakaian, mata pencaharian, bentuk
rumah dan sebagainya. Semua itu telah mendorong manusia untuk mencari tahu.
Pertanyaan ”apa, mengapa, bagaimana dan siapa” telah melahirkan sistem
pengetahuan, yang kemudian disusun menjadi sistematis melalui aturan-aturan
tertentu sehingga melahirkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan ini pada
dasarnya adalah untuk memenuhi kebutuhan spiritual/batin manusia. Sedangkan
penerapan ilmu dalam bentuk cara dan alat untuk memenuhi kebutuhan hidup
manusia disebut teknologi. Jadi teknologi adalah berbagai cara/alat untuk
memenuhi kebutuhan material manusia.
Manusia Selaku Individu
Individu
adalah seseorang/seorang manusia secara utuh. Utuh di sini diartikan sebagai
suatu sifat yang tidak dapat dibagi-bagi. Merupakan satu kesatuan antara
jasmaniah dan rohaniah yang melekat pada diri seseorang.
Keduanya
tidak dapat dipisahkan untuk menunjang dan memenuhi kebutuhan manusia baik
selaku individu maupun masyarakat. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki
individu tidak seluruhnya hasil dari pengalaman sendiri, tetapi lebih banyak
dari belajar dan meniru orang lain. Karena itu dalam memenuhi nalri ingin tahu
dan mencari kepuasanpun tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kelompok.
Manusia Selaku Makhluk Sosial
Manusia
adalah makhluk yang tidak dapat dengan segera menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Pada masa bayi sepenuhnya manusia tergantung kepada individu
lain. Ia belajar berjalan, belajar makan, belajar berpakaian, belajar membaca,
belajar membuat sesuatu dan sebagainya, memerlukan bantuan orang lain yang
lebih dewasa.
Menurut
Malinowski(1949), salah satu tokoh ilmu Antropologi dari Polandia menyatakan
bahwa ketergantungan individu terhadap individu lain dalam kelompoknya dapat
terlihat dari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan biologis dan
kebutuhan sosialnya yang dilakukan melalui perantaraan kebudayaan.
Rasa
aman secara khusus tergantung kepada adanya system perlindungan dalam rumah,
pakaian dan peralatan. Perlindungan secara umum, dalam pengertian
gangguan/kelompok lain akan lebih mudah diwujudkan kalau manusia berkelompok.
Untuk menghasilkan keamanan dan kenyamanan hidup berkelompok ini, diciptakan
aturan-aturan dan kontrol-kontrol social tentang apa yang boleh dan yang tidak
boleh dilakukan oleh setiap anggota kelompok. Selain itu ditentukan pula siapa
yang berhak mengatur kehidupan kelompok untuk tercapainya tujuan bersama.
Individu
mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup
menetapkan kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan
dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi
dan berhubungan. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu
masyarakat yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan dimana individu
tersebut berusaha menempatkan prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan
kebudayaan lingkungan tersebut , seperti di indonesia individunya menjunjung
tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam bersosialisasi.
Individu
selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk
mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya
tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat menjadi faktor pendukung
proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi suatu pribadi. Faktor
pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu itu sendiri.
Pengertian Individu dengan Masyarakat
Dalam
pengertian sosiologi, Individu adalah subyek yang melakukan sesuatu, subyek
yang empunyai pikiran, subyek yang mempunyai kehendak, subyek yang mempunyai
kebebasan, subyek yang memberi arti meaning pada sesuatu, yang mampu menilai
tindakan dan hasil tindakannya sendiri. Singkatnya individu adalah subyek yang
bertindak. Sedangkan menurut Peter L. Berger mendifinisikan masyarakat sebagai
berikut: Masyarakat merupakan suatu keseluruhan komplek hubungan manusia yang
luas sifatnya. Ketika anda sedang surplus uang dan kebetulan melewati
perempatan jalan yang dihuni para pengemis, apa yang anda lakukan? Inilah
penjabaran dari relasi individu dan masyarakat. Individu tidak akan bias
melepas diri dari hal seputar masyarakat. Sebebas apapun manusia berbuat, akan
terkoneksi dengan sistem masyarakat yang berlaku. Bahkan, dinegara Paman Sam
sekalipun, Amerika Serikat, yang menganut liberalism ekstrem. Relasi Individu
dan masyarakat sudah terpikir di masa lampau.
Manusia
pada dasarnya adalah homo social yang butuh interaksi dengan lingkungan
sekitarnya. Namun, ada juga pendapat lain yang menyebut manusia homo ludens,
makhluk yang senang bermain main. Semuanya tertuju pada relasi individu dan
masyarakat. Sejatinya, individu dan masyarakat bukan dua hal yang saling
bertentangan, melainkan justru saling melengkapi. Individu merupakan organisme
tunggal atau satu kesatuan yang tidak dapat dibagi, contohnya : seekor tikus,
seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang pohon kelapa, dan seorang
manusia. Pengertian Individu Individu berasal dari kata latin, “individuum”
yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk
menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan
berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai
kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat
Dr. A. Lysen. Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup
berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu
dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
Raga,
merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang
satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama Rasa, merupakan
perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam
semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan Rasio atau akal pikiran,
merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala
sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk
mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
Rukun
atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup
berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun
inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang
sering disebut masyarakat. Sudah menjadi keyakinan semua orang bahwa
masing-masingindividu memiliki karakteristik kemampuan yang berbeda-beda. Ada
yangberkemampuan cepat, sedang, dan ada yang berkemampuan rendah. Dalamdunia
pendidikan juga berlaku pernyataan seperti ungkapan di atas, sebabmenurut
tinjauan psikologis setiap anak memiliki perbedaan dengan lainnya.“Tak ada dua
orang di dunia ini yang benar-benar sama dalam segala hal,sekalipun mereka
kembar”.Tidak heran bila seseorang yang menyatakan bahwa “anak kembar ituserupa
tapi tak sama”. Artinya, dalam hal-hal tertentu anak kembar memilikikesamaan
dan perbedaan. Individu disini, mempunyai pengertian yaitu suatu kesatuan
yangmasing- masing memiliki ciri khasnya , dan karena itu tidak ada dua
individu sama, satu dengan yang lainnya berbeda. Individu sebagai
manusia,merupakan orang-orang yang memiliki pribadi atau jiwa sendiri.Perbedaan
individu dapat dilihat dari dua segi, yakni: segi horizontaldan segi vertikal.
Dari segi horizontal, setiap individu berbeda denganindividu lainnya dalam
aspek mental, seperti: tingkat kecerdasan,kemampuan, minat, ingatan, emosi,
kemauan dan sebagainya. Dari segivertikal, tidak ada dua individu yang sama
dalam aspek jasmani seperti bentukukuran, kekuatan, dan daya tahan
tubuh.Perbedaan itu masing-masing mempunyai keuntungan dan kelemahan.Ada dua
faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan individu, yaitu:61). Faktor
warisan keturunanKeturunan merupakan faktor pertama yang
mempengaruhiperkembangan individu. Dalam hal ini keturunan diartikan
sebagai“Totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada
anak,atau segala potensi, baik fisik maupun psikis yang dimiliki sejak masakonsepsi
(masa pembuahan ovum oleh sperma) sebagai pewarisan daripihak orang tua melalui
gen-gen”. E. Z Muttaqin, mengatakan bahwa anak harus diberikanpendidikan
sedini mungkin, bahkan sejak kedua orang tuanya memasuki jenjang perkawinan,
harus sudah mengkalkulasikan bagaimana anak-anakyang akan mereka lahirkan
nanti. Ketika suami istri bergaul sudah diawalidengan do’a agar dengan doa itu
setan tidak ikut campur (ovum atausperma) yang disimpan dalam rahim istri bukan
terdiri dari bahan –bahanjasmaniah semata, tetapi juga terkandung benih watak
dan tabiat calonanak. Makanan ibu yang mengandung vitamin untuk anak.
Demikian
jugakelakuan ibu dan bapak akan menjadi vitamin juga untuk calon anak.2) Faktor
pengaruh lingkunganLingkungan adalah segala hal yang mempengaruhi
individu,Sehingga individu itu ikut terlibat atau terpengaruh karenanya.
Semenjakmasa konsepsi dan masa-masa selanjutnya, perkembangan
individudipengaruhi oleh mutu makanan yang diterimanya, temperatur
udarasekitarnya, suasana dalam lingkungan, sikap-sikap orang sekitar,hubungan
dengan sekitarnya, suasana pendidikannya (informal, formaldan informal). Dengan
kata lain, individu akan menerima pengaruh darilingkungan, memberi contoh
kepada lingkungan, mencontoh atau belajartentang berbagai hal dari lingkungan.
Populasi
Populasi
merupakan kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu
tertentu. Contohnya; populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada tahun 1989
berjumlah 2552 batang, sekumpulan kuda, sekumpulan sapi, sekumplan zebra, dan
lain-lain.
Ukuran
populasi berubah sepanjang waktu. Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut
dinamika populasi. Perubahan ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus
perubahan jumlah dibagi waktu. Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam
populasi. Misalnya, tahun 1980 populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang.
Kemudian pada tahun 1990 dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta
tersebut kita lihat bahwa selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus
sebanyak 200 batang pohon. Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita
membagi jumlah batang pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan
terjadi :
(700 - 500
)/(1990-1980)= 200batang/(10 tahun) = 20 batang/tahun
Dari
rumus hitungan di atas kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya
pohon tiap tahun adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab
kecepatan rata-rata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin
disebabkan oleh bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari
manusia misalnya karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai
karakteristik yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh
masing-masing individu anggotanya. Karakteristik iniantara lain : kepadatan
(densitas), laju kelahiran (natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi
biotik, penyebaran umur, dan bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas
merupakan penentu utama pertumbuhan populasi.
Dinamika
populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan emigrasi. Hal ini khusus untuk
organisme yang dapat bergerak, misalny ahewan dan manusia. Imigrasi adalah
perpindahan satu atau lebih organisme kedaerah lain atau peristiwa didatanginya
suatu daerah oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang didatangi sudah
terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan meningkatkan populasi.
Emigrasi
adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme,
sehingga populasi akan menurun. Secara garis besar, imigrasi dan natalitas akan
meningkatkan jumlah populasi, sedangkan mortalitas dan emigrasi akan menurunkan
jumlah populasi. Populasi hewan atau tumbuhan dapat berubah, namun perubahan
tidak selalu menyolok. Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila
ada gangguan drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana
alam, dan wabah hama.
Komunitas
Komunitas
ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan dengan
individu dan populasi. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari
komunitas dan antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman
interaksinya. Contoh komunitas adalah populasi ikan, populasi ganggang dan
populasi hewan di sekitarnya membentuk komunitas terumbu karang.
Komunitas
adalah sekelompok orang yang saling peduli satu sama lain lebih dari yang
seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi relasi pribadi yang erat
antar para anggota komunitas tersebut karena adanya kesamaan interest atau
values (Kertajaya Hermawan, 2008). Proses pembentukannya bersifat horisontal
karena dilakukan oleh individu-individu yang kedudukannya setara. Komunitas
adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai
dimensi kebutuhan fungsional (Soenarno, 2002). Kekuatan pengikat suatu
komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan
kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang
budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas
biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing
komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam
menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan
kemampuan kelompoknya
Keluarga adalah salah satu kelompok
atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit
masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan
atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh
seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.
Terdapat beberapa definisi keluarga
dari beberapa sumber, yaitu:
1.
Keluarga adalah
sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan
untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan,
1986).
2. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup
dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi.
Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing
dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
3.
Keluarga
merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988).
Suatu keluarga
setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Terdiri
dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
2.
Anggota suatu keluarga biasanya hidup
bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk satu rumah tangga.
3.
Memiliki satu kesatuan orang-orang
yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami
dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
4. Mempertahankan
suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang
lebih luas.
Fungsi
Keluarga
Terdapat 5 fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu :
Fungsi
Biologis
·
Untuk meneruskan keturunan
·
Memelihara dan membesarkan anak
·
Memberikan makanan bagi keluarga dan
memenuhi kebutuhan gizi
·
Merawat dan melindungi kesehatan para
anggotanya
·
Memberi kesempatan untuk berekreasi
Fungsi Psikologis
·
Identitas keluarga serta rasa aman dan
kasih sayang
·
Pendewasaan kepribadian bagi para
anggotanya
·
Perlindungan secara psikologis
·
Mengadakan hubungan keluarga dengan
keluarga lain atau masyarakat
Fungsi
Sosial Budaya atau Sosiologi
·
Meneruskan nilai-nilai budaya
·
Sosialisasi
·
Pembentukan noema-norma, tingkah laku
pada tiap tahap perkembangan anak serta kehidupan keluarga
Fungsi Sosial
·
Mencari
sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
·
Pembagian
sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
·
Pengaturan
ekonomi atau keuangan
Fungsi Pendidikan
·
Penanaman
keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi
fungsi lain.
·
Persiapan
untuk kehidupan dewasa.
·
Memenuhi
peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa
Bentuk
Keluarga
Keluarga dibagi menjadi beberapa
bentuk berdasarkan garis keturunan, jenis perkawinan, pemukiman, jenis anggota
keluarga dan kekuasaan.
Berdasarkan
Garis Keturunan
Patrilinear adalah keturunan sedarah yang terdiri dari sanak saudara
sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur
garis ayah.
Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri
dari sanak saudara sedarah dalam beberapa ganerasi dimana hubungan itu disusun
melalui jalur garis ibu.
Berdasarkan
Jenis Perkawinan
1. Monogami
adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang istri.
2. Poligami
adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu istri.
Berdasarkan
Pemukiman
1. Patrilokal
adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga sedarah
suami.
2.
Matrilokal adalah pasangan suami istri,
tinggal bersama atau dekat dengan keluarga satu istri
3. Neolokal
adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri.
Berdasarkan
Jenis Anggota Keluarga
1. Keluarga
inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
2.
Keluarga besar (Extended Family) adalah
keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara. Misalnya : kakak, nenek,
keponakan, dan lain-lain.
3.
Keluarga Berantai (Serial Family) adalah
keluarga yang terdiiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali
dan merupakan satu keluarga inti.
4.
Keluarga Duda/janda (Single Family)
dalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
5.
Keluarga berkomposisi (Composite) adalah
keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
6. Keluarga
Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang terjadi tanpa pernikahan tetapi
membentuk suatu keluarga.
Berdasarkan
Kekuasaan
1. Patriakal
adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah
dipihak ayah.
2.
Matrikal adalah keluarga yang dominan
dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu.
3.
Equalitarium adalah keluarga yang
memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.
Pengertian Masyarakat dan pemahamannya secara mendalam
Pengertian masyarakat yaitu sekumpulan orang yang, terdiri
dari berbagai kalangan, baik golongan mampu ataupun golongan tak mampu,
yang tinggal di dalam satu wilayah dan telah memiliki hukum adat, norma-norma
serta berbagai peraturan yang siap untuk ditaati.
Kata
masyarakat sendiri pasti sudah sering kita dengar, seperti masyarakat
perkotaan, masyarakat desa, masyarakat Bugis, masyarakat Betawi, dan lain lain.
Sering kali diartikan secara mudah sebagai warga tetapi konsep masyarakat
sendiri cukup rumit untuk dapat dimengerti
Berdasarkan
ilmu etymologi yang mempelajari asal usul kata, istilah masyarakat ini
merupakan istilah serapan dari bahasa Arab dan berasal dari kata musyarak yang
berarti ikut berpartisipasi. Dalam bahasa Inggris, masyarakat disebut dengan
society. Yang berarti sekumpulan orang yang membentuk sebuah sistem dan terjadi
komunikasi di dalamnya.
Oleh
karena itu bisa ditarik garis lurus bahwa pengertian masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang berinteraksi dalam suatu hubungan sosial, saling
berhubungan lalu membentuk kelompok lebih besar serta memiliki kesamaan budaya,
identitas dan tinggal dalam satu wilayah.
Pengertian
masyarakat menurut para ahli
Pengertian masyarakat
menurut Peter. L.Berger adalah suatu bagian-bagian yang membentuk kesatuan
hubungan antar manusia yang bersifat luas
·
Marx berpendapat bahwa pengertian masyarakat merupakan
hubungan ekonomis dalam hal produksi atau konsumsi yang berasal dari
kekuatan-kekuatan produksi ekonomis seperti teknik dan karya.
·
Berbeda dengan
pendapat Harold. J.Laski, masyarakat itu adalah kelompok
manusia yang bekerjasama dan hidup demi mencapai terkabulnya keinginan mereka
bersama
·
Pengertian
masyarakat menurut Gillin, manusia memiliki kebiasaan,
tradisi, sikap serta perasaan sebagai satu unit yang diikat oleh kesamaan.
·
Robert
Maciver menyebut masyarakat
adalah suatu sistem hubungan yang ditertibkan.
·
Selo
Soemardjan memiliki pendapat
masyarakat adalah orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan
·
Horton dan Hunt mengungkapkan
organisasi manusia yang saling berhubungan itu adalah masyarakat
·
Sedangkan Mansyur
Fakih berkata bahwa pengertian masyarakat adalah sebuah sistem
yang terdiri atas bagian-bagian yang saling berkaitan dan masing-masing bagian
acara terus menerus mencari keseimbangan dan harmoni.
Dalam suatu perkembangan
daerah, masyarakat bisa dibagi menjadi dua bagian yaitu masyarakat sederhana
dan masyarakat maju. Masyarakat sederhana yaitu sekumpulan masyarakat dengan
pola pikir yang kuno dan hanya dapat membedakan antara laki-laki dan perempuan
saja sedangkan masyarakat maju adalah masyarakat yang mempunya pola pikir untuk
kehidupan yang akan dicapainya di masa mendatang bersama orang-orang di
sekitarnya meskipun tidak berada dalam golongan yang sama.
Masyarakat awalnya terbentuk
dari sekumpulan orang saja. Misalnya sebuah keluarga yang dipimpin oleh kepala
keluarga lalu kemudian berangsur-angsur dari sekeluarga membentuk RT dan RW
hingga akhirnya membentuk sebuah dusun. Dusun pun kemudian berkembang menjadi
beberapa Kecamatan lalu menjadi Kabupaten, Provinsi hingga akhirnya membentuk
sebuah Negara
Masyarakat
tidak akan pernah terbentuk tanpa kehadiran seorang pemimpin di
tengah-tengahnya. Seorang pemimpin yang akan mengepalai seluruh masyarakat
dapat dipilih dengan berbagai cara misalnya lewat pemungutan suara seperti
Pemilu atau dilihat dari garis keturunannya. Dalam suatu daerah yang masih
kental budaya leluhurnya, pemilihan pemimpin sudah terikat dengan aturan
masing-masing yang disebut dengan adat istiadat.
Pengelompokan masyarakat
Masyarakat dapat
dikelompokan berdasarkan ras, suku dan keturunannya selain itu masyarakat juga
bisa dibedakan menurut mata pencaharian di wilayahnya.
Menurut para pakar, lewat
pekerjaannya masyarakat bisa dibagi menjadi masyarakat pemburu, masyarakat
agraris, masyarakat pastoral nomadis dan masyarakat peradaban. Yang dimaksud
dengan masyarakat peradaban adalah masyarakat yang dapat menyesuaikan diri
supaya mendapatkan kehidupan layak sesuai dengan lingkungan alamnya lalu
menerapkan hasil adaptasinya untuk kehidupan yang lebih maju.
Masyarakat dapat berjalan
apabila seluruh komponen di dalamnya berjalan dengan baik. Jika salah satu
komponen itu tidak berjalan semestinya maka yang terjadi adalah keruntuhan di
dalam masyarakat itu. Contoh komponen yang dimaksud misalnya adalah keluarga.
Apabila dalam kehidupan keluarga tidak harmponis maka akan menghadirkan pribadi
bermasalah yang berpotensi menghancurkan seluruh masyarakat. Oleh karena itu
beberapa aturan tentang persamaan harus dimasukan untuk mengakomodir dan
mengatur masyarakat. Aturan-aturan tersebut dibuat dan diterapkan oleh
pemimpin. Itu lah sebebnya seorang pemimpin haruslah cakap dalam melaksanakan
tugasnya, bijak dan dapat diterima oleh seluruh masyarakat di dalamnya. Bila
hal-hal tersebut tidak dipenuhi maka akan timbul perselisihan pendapat, protes
warga hingga demonstrasi yang bertujuan untuk menurunkan jabatan pemimpin
masyarakat.
Pengertian masyarakat
lainnya juga bisa dibagi lagi menjadi masyarakat transisi, masyarakat non
industrial dan masyarakat industrial. Masyarakat peralihan atau transisi yaitu
masyarakat yang di dalamnya terdapat perubahan komposisi orang misalnya orang
Sunda menikah dengan orang Jawa lalu memutuskan untuk tinggal dan hidup di Jawa
atau jika seseorang merubahan pekerjaannya dimana pekerjaan itu tidak terdapat
pada komposisi masyarakat sebelumnya misalnya seseorang yang memutuskan menjadi
ilmuwan di daerah yang mayoritasnya nelayan.
Masyarakat non industrial
adalah golongan masyarakat yang masih menerapkan sistem bercocok tanam,
bertani, berladang; umunya tinggal di pedesaan sedangkan masyarakat industrial
adalah jenis masyarakat yang hidupnya bergantung pada tahapan industri seperti
pekerjaan pabrik dan sering berhubungan dengan proses yang serba instan.
Umumnya masyarakat industrial adalah masyarakat yang tinggal di daerah
perkotaan.
Kelemahan yang terjadi pada
masyarakat industrial adalah ketidakpuasan golongan pekerja karena upah yang
tidak memadai sehingga muncul anggaran tambahan dari pihak pabrik untuk
menambah upah pekerja. Hal ini akan sulit diterima dan selalu mendapat
penolakan dalam tingkat presentasi tertentu. Efek lainnya adalah pihak pabrik
akan merumahkan beberapa orang dan menggantikan peran orang-orang tersebut
dengan mesin demi penghematan anggaran dan unsur lainnya. Bila hal ini terjadi
maka akan meningkatkan tingkat pengangguran di dalam masyarakat serta berimbas
dengan munculnya penyakit social dalam masyarakat yang akan merugikan banyak
pihak.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Soelaeman,
Munandar. Ilmu Sosial Dasar. Refika Aditama.2006
Bainar,
dkk. Ilmu Sosial, Budaya, dan Kealaman Dasar. CV. Jenki Satria.
2006
Agus,
Bustanuddin. Pengembangan Ilmu-Ilmu Sosial Studi Banding Pandangan
Ilmiah Dan Ajaran Agama. Gema Insani. Jakarta. 1999
Sumber :
Komentar
Posting Komentar