Makalah SBP Tentang Sistem Pakar
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Keunggulan manusia dibanding dengan
makhluk lainnya terletak pada kecerdasannya. Dengan kecerdasannya manusia
menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia kemudian diciptakan berbagai
macam karya termasuk salah satunya adalah komputer. Dalam era komputer,peran
komputer sangat besar untuk meringankan pekerjaan manusia karena dapat mengolah
data dalam jumlah yang besar dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Penerapan
komputer juga dilakukan pada berbagai bidang ilmu termasuk diantarannya dalam
bidang Bengkel Mobil. Sebagai salah satu negara yang sedang berkembang sudah
tentu indonesia membutuhkan tenaga kerja yang potensial dan memiliki kriteria
yang sesuai dengan pekerjaannya untuk mendukung perkembangan dan kemajuan
negara indonesia.
Oleh sebab itu perusahaan Bengkel
Mobil membutuhkan seorang pakar yang dapat menangani masalah di bagian-bagian
perusahaan. Akan tetapi perusahaan belum tentu dapat memakai seorang pakar
karena dipandang dari segi keuangan perusahaan maupun waktu pakar tersebut.
Dengan adanya masalah di atas, maka peranan komputer akan sangat diperlukan
dalam membantu perusahaan.untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu,
maka dibuatlah suatu sistem pakar untuk memudahkan perusahaan dalam bidang
Bengkel Mobil.
1.2.
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah makalah ini
menjelaskan tentang :
1. Defenisi sistem pakar
2. Alasan menggunakan sistem pakar
3. Ciri-ciri sistem pakar
4. Keuntungan dan kelemahan sistem
pakar
5. Contoh sistem pakar bengkel mobil
1.3.Tujuan Makalah
Untuk memenuhi salah satu syarat
tugas malah sistem pakar mata kuliah pengantar sistem informasi.
PEMBAHASAN
2.1. Defenisi Sistem Pakar
Pakar
adalah orang yang memiliki pengetahuan,penilaian,pengalaman,metode khusus,
serta kemampuan untuk menerapkan bakat ini dalam memberi nasihat dan memecahkan
masalah. Misalnya seorang dokter, penasehat keuangan, pakar mesin mobil, dll.
Kepakaran
(expertise) adalah pengetahuan yang ekstensif (meluas) dan spesifik yang
diperoleh melalui rangkaian pelatihan, membaca, dan pengalaman. Pengetahuan
membuat pakar dapat mengambil keputusan secara lebih baik dan lebih cepat
daripada non-pakar dalam memecahkan problem yang kompleks. Kepakaran mempunyai
sifat berjenjang,pakar top memiliki pengetahuan lebih banyak daripada junior.
Sistem
pakar adalah : sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelasaikan
masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.
Sistem
pakar dicipatakan tidak untuk menggantikan kedudukan seorang pakar tetapi
memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar tersebut. Tujuan dari sebuah
sistem pakar adalah untuk mentransfer kepakaran yang dimiliki oleh seorang
pakar kedalam komputer, dan kemudian kepada orang lain (nonexpert).
Bentuk
umum sistem pakar adalah suatu program yang dibuat berdasarkan suatu set aturan
yang menganalisis informasi ( biasanya diberikan oleh pengguan suatu sistem)
mengenai suatu kelas masalah spesifik serta analisis matematis dari masalah
tersebut.
Sistem
pakar memberikan banyak keuntungan bagi operasi perusahaan dan manajer, tetapi
memiliki keterbatasan significan. Artificial intelliegence merupakan suatu
aktivitas untuk menyediakan berbagai mesin seperti komputer dengan menampilkan
perilaku dengan penalaran yang cerdas apabila diamati sebagai manusia
artificial intelliegence menyajika berbagai aplikasi komputer yang canggih
untuk menyamai berbagai jenis penalaran manusia.
SP
dikembangkan pertama kali oleh komunitas AI tahun 1960-an. SP yang pertama
adalah General Purpose Problem Solver (GPS) yang dikembangkan oleh Newel Simon.
2.2. Alasan Penggunaan Sistem Pakar
Terdapat
beberapa alasan bagi suatu perusahaan untuk mengadopsi sistem pakar :
a) Pakar di suatu perusahaan/instansi
bisa pensiun, keluar, atau telah meninggal .
Suatu aplikasi sistem pakar dapat di perbanyak dan
disebarluaskan dengan mudah dan cepat. Hal ini berarti telah memperbanyak
jumlah pakar dan memperluas jangkauan aksesnya.
b) Pengetahuan perlu di dokumentasikan
atau di analisis.
Penyimpanan data-data pengetahuan kedalam database dengan
lengkap dan terperacaya menyebabkan informasi yang dibutuhkan bisa di akses
dalam jangka waktu yang cukup lama.
c) Sistem pakar memungkinkan
pengetahuan ditransfer lebih mudah dengan biaya lebih rendah.
Sehingga seseorang yang berkonsultasi dengan sistem tersebut
seolah-olah berkonsultasi dengan pakar aslinnya.
d) Sistem pakar dapat menyediakan kepakaran setiap waktu dan
berbagai lokasi.
Efesiensi waktu, namun sistem atau orang biasa/awam yang
terlibat di dalamnya bekerja layaknya seorang pakar.
e) Secara otomatis mengerjakan
tugas-tugas rutin yang membutuhkan seorang pakar.
f) Seorang pakar mahal dan langka
Efesiensi kerja, karena sistem biaya yang dikeluarkan untuk
perancangan , implementasi dan perawatan (maintenance) sistem pakar relatif
lebih murah dan tidak mengenal sifat lelah/lupa dll. Hal ini berimbas pada
meningkatnya produktivitas dan kinerja perusahaan.
2.3. Ciri-ciri Sistem
Pakar
Ciri-ciri sistem pakar adalah :
a) Memiliki fasilitas informasi yang
handal
b) Mudah dimodifikasi
c) Dapat digunakan dalam berbagai jenis
komputer
d) Memiliki kemampuan untuk belajar
beradaptasi
e) Bekerja secara sistematis
berdasarkan pengetahuan dan mekanisme tertentu.
f)
Pengambilan keputusan berdasarkan
kaidah-kaidah tertentu dan dapat merespons masukan user (melalui kotak dialog)
g) Dapat menalar data-data yang tidak
pasti dan dapat memberikan beberapa alasan pemilihan.
h) Dikembangkan secara bertahap dan
terbatas pada bidang keahlian tertentu saja.
Bentuk SP :
-
Berdiri sendiri. Sistem bentuk ini
merupakan s/w yang berdiri sendiri tidak tergabung dengan s/w lain.
-
Tergabung. Sitem ini merupakan
bagian program yang terkandung di dalam suatu algoritma (konvesional)
-
Menghubungkan ke s/w lain. Bentuk
ini biasanya merupakan SP yang menghubungkan ke suatu paket program tertentu .
-
Sistem mengabdi. Sistem ini
merupakan bagian dari komputer khusus yang digabungkan dengan suatu fungsi
tertentu.
2.4. Keuntungan dan
Kelemahan Sistem Pakar
1. Memungkinkan orang awam bisa
mengerjakan pekrjaan orang ahli
2. Menyederhanakan pekerjaan dan meningkatnya
efesiensi kerja
3. Bisa melakukan proses secara
berulang secara otomatis
4. Menyimpan pengetahuan dan keahlian
para pakar
5. Meningkatkan output dan
produktivitas
6. Menigkatkan kualitas
7. Mampu mengambil dan melestarikan
keahlian para pakar
8. Mampu beroperasi dalam lingkungan
berbahay
9. Memiliki kemampuan untuk mengakses
pengetahuan
10. memiliki realibilitas
11. meningkatkan kapabilitas system
computer
12. memiliki kemampuan untuk bekerja
dengan informasi yang tidak lengkap dan mengandung ketidakpastian.
13. Sebagai media pelengkap dan
pelatihan
14. Meningkatkan kapabilitas dalam
menyelasaikan masalah.
15. Menghemat waktu dalam mengambil
keputusan.
2. Kelemahan
SP
1. Biaya yang di perlukan untuk membuat
dan memeliharanya mahal
2. Sulit dikembangkan. Hal ini erat
kaitannya dengan ketersedian pakar dalam bidangnya.
3. System Pakar tidak 100% bernilai
benar.
Sistem pakar tidak dapat menangani
hal yang bersifat judgement (pertimbangan atau intuisi). Sistem pakar
memberikan hal yang pasti, sehingga keputusan akhir pengambilan keputusan jika
melibatkan kebijaksanaan dan institusi masih tetap di tangan manajemen.
2.5. Sistem Pakar Bengkel Mobil
Contoh sistem pakar bengkel mobil
Ini adalah contoh sistem pakar
sederhana, yang bertujuan untuk mencari apa yang salah sehingga mesin mobil
pelanggan yang tidak mau hidup, dengan memberikan gejala-gejala \
yang teramati. Anggap sistem pakar
kita memiliki aturan-aturan berikut :
1. JIKA mesin_mendapatkan_bensin DAN
starter_dapat_dihidupkan MAKA ada_masalah_dengan_pengapian
2. JIKA TIDAK BENAR
starter_dapat_dihidupkan DAN TIDAK BENAR lampu_menyala MAKA
ada_masalah_dengan_aki
3. JIKA TIDAK BENAR
starter_dapat_dihidupkan DAN lampu_menyala MAKA ada_masalah_dengan_starter
4. JIKA
ada_bensin_dalam_tangki_bahan_bakar MAKA mesin_mendapatkan_bensin
Terdapat 3 masalah yang mungkin,
yaitu : ada_masalah_dengan_pengapian, ada _masalah_dengan_aki dan
ada_masalah_dengan_starter.
Dengan sistem terarah –tujuan (goal-driven), kita hendak
membuktikan keberadaan setiap masalah tadi.
Pertama,
sistem pakar berusaha untuk membuktikan kebenaran ada_masalah_dengan_pengapian.
Disini aturan 1 dapat digunakan, sehingga sistem pakar akan manset goal baru
untuk membuktikan apakah mesin_mendapatkan_bensin serta
starter_dapat_dihidupkan. Untuk membuktikannya ,aturan 4 dapat digunakan,
dengan goal baru untuk membuktikan mesin_mendapatkan_bensin. Karena tidak ada
aturan lain yang dapat digunakan menyimpulkannya,sedangkan sistem belum
memperoleh solusinya, maka sistem paka kemudian bertanya kepada pelanggan
“apakah ada bensin di tangkibahan bakar?”. Sekarang , katakanlah jawaban klien
adalah “Ya”, jawaban ini kemudian di catat, sehingga klien tidak akan ditanya
lagi dengan pertanyaan yang sama.
Nah, karena
sistem sekarang sudah dapat membuktikan bahwa mesin mendapatkan bensin , maka
sistem sekarang berusaha mengetahui apakah starter_dapat_dihidupkan. Karena
sistem belum tahu mengenai hal ini, sementara tidak ada aturan lagi yang dapat
menyimpulkannya, maka sistem pakar bertanya lagi ke klien: “apakah starter
dapat dihidupkan?”. Misalkan jawabannya adalah “TIDAK”. Maka tidak ada lagi
aturan yang dapat memkbuktikan ada_masalah_dengan_pengapian, sehingga sistem
pakar berkesimpulan bahwa hal ini bukanlah solusi dari problem yang ada , dan
kemudian melihat hipotesis berikutnya : ada_masalah_dengan_aki.sudah diketahui
(dibuktikan)bahwa mesin tidak dapat di starter ,sehingga yang harus dibuktikan
adalah bahwa lampu tidak menyala. Sistem pakar kemudian bertanya : “APAKAH
LAMPU MENYALA?” misalkan jwabanya “TIDAK”, maka sudah terbukti bahwa ada
masalah dengan aki.
Sistem ini mungkin berhenti sampai disini, tetapi biasanya
ada kemungkinan terdapat lebih dari satu solusi ( misalnya terdapat lebih dari
satu keruksakan), atau ada kemungkinan terdapat solusi lain yang lebih tepat,
sehingga biasanya hipotesis diperiksa kebenarannya. Sistem pakar ini kemudian
mencoba membuktikan bahwa ada_
masalah_dengan_starter, namun dari fakta yang sudah diperoleh ,yaitu lampu
tidak menyala, maka pembuktiannya menjadi gagal.dengan demikian solusi yang
diberikan oleh sistem pakar adalah ada masalah dengan aki.
PENUTUP
Kesimpulan
Dari artikel di atas ,saya dapat menarik kesimpulan bahwa
sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke
komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah yang seperti biasa
dilakukan oleh para ahli’
Ada
beberapa hal penting yang perlu diperhatikan bahwa,secanggih apapun suatu sistem
atau sebesar apapun basis pengetahuan di miliki, tentu saja ada kelemahannya
sebagai konsekuensi logis kelemahan manusia sebagai penyusun elemen-elemnya.
Bahawa sistem tidak memiliki inisiatif untuk melakukan suatu tindakan diluar
dari apa yang telah diprogramkan untuknya.
Daftar Pustaka
·
gordon B. Davis (1998) Kerangka dasar Sistem Informasi Manajemen:
Pengantar Seri Manajemen No: 90. A, PT. Pustaka Binaman Pressindo, 1988.
·
Prof.Dr.Onong
Uchjana Effendy.M.A, SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Penerbit CV- Mandar Maju,
Bandung, 1989.
·
McLeod,
Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall, NewJersey, 1998.
·
Kusumadewi,
Sri. Artificial Intelligence Teknik dan Aplikasinya. Yogyakarta :Graha Ilmu. 2003
·
Jeffrey D. Ullman,
Principles of Database and knowledge-Base Systems,
Volume 2
W H Freeman, 1999.
·
B.G. Buchaman and E.H. Shortliffe. Rule-Based Expert Systems: The
MYCINExperiments of the Stanford Heuristic Programming Project.
Addison-Wesley,1984
Sumber :
Komentar
Posting Komentar