Artikel Masyarakat Perkotaan Dan Masyarakat Perdesaan
Pengertian Masyarakat
Masyarakat (sebagai terjemahan
istilah society )adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup
(atau semi terbuka), di mana sebagian besar interaksi adalah antara
individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat”
sendiri berakar dari kata dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah
masyarakat adalah suatu jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat
adalah sebuah komunitas yang
interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah masyarakat
digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu
komunitas yang teratur.[https://id.wikipedia.org/wiki/Masyarakat]
Pengertian Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sering disebut
urban community. Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat
kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu; kehidupan keagamaan
berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa orang kota pada
umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain.
Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota
kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan, sebab perbedaan kepentingan
paham politik, perbedaan agama dan sebagainya. Jalan pikiran rasional yang pada
umumnya dianut masyarakat perkotaan, menyebabkan bahwa interaksi – interaksi
yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai
batas-batas yang nyata kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga
lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa, interaksi yang terjadi
lebih banyak berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar
kebutuhan individu perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota,
sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
Masyarakat perkotaan biasa nya lebih
cepat menyerap trend yang sedang booming atau biasa disebut “gaul”.
Tetapi terkadang masyarakat perkotaan tidak memilih trend yang baik, jadi jika
sedang booming langsung menyerapnya tanpa memikirkan baik atau tidak
nya. Maka nya kadang jika melihat masyarakat kota yang seperti itu terlihat
aneh bahkan lucu.
Ciri – Ciri Sosial Mayarakar Perkotaan.
Beberapa ciri sosial kehidupan
masyarakat kota, antara lain:
- Pelapisan Sosial Ekonomi
Perbedaan tingkat pendidikan dan
status sosial dapat menimbulkan suatu keadaan yang heterogen. Heterogenitas
tersebut dapat berlanjut dan memacu adanya persaingan, lebih-lebih jika
penduduk di kota semakin bertambah banyak dan dengan adanya sekolah-sekolah
yang beraneka ragam terjadilah berbagai spesialisasi di bidang keterampilan
ataupun di bidang jenis mata pencaharian.
- Individualisme
Perbedaan status sosial-ekonomi
maupun kultural dapat menimbulkan sifat “individualisme”. Sifat kegotongroyongan
yang murni sudah sangat jarang dapat dijumpai di kota. Pergaulan tatap muka
secara langsung dan dalam ukuran waktu yang lama sudah jarang terjadi, karena
komunikasi lewat telepon sudah menjadi alat penghubung yang bukan lagi
merupakan suatu kemewahan. Selain itu karena tingkat pendidikan warga kota
sudah cukup tinggi, maka segala persoalan diusahakan diselesaikan secara
perorangan atau pribadi, tanpa meminta pertimbangan keluarga lain.
- Toleransi Sosial
Kesibukan masing-masing warga kota
dalam tempo yang cukup tinggi dapat mengurangi perhatiannya kepada sesamanya.
Apabila ini berlebihan maka mereka mampu akan mempunyai sifat acuh tak acuh
atau kurang mempunyai toleransi sosial. Di kota masalah ini dapat diatasi
dengan adanya lembaga atau yayasan yang berkecimpung dalam bidang
kemasyarakatan.
- Jarak Sosial
Kepadatan penduduk di kota-kota
memang pada umumnya dapat dikatakan cukup tinggi. Biasanya sudah melebihi
10.000 orang/km2. Jadi, secara fisik di jalan, di pasar, di toko, di bioskop
dan di tempat yang lain warga kota berdekatan tetapi dari segi sosial
berjauhan, karena perbedaan kebutuhan dan kepentingan.
- Pelapisan Sosial
Perbedaan status, kepentingan dan
situasi kondisi kehidupan kota mempunyai pengaruh terhadap sistem penilaian
yang berbeda mengenai gejala-gejala yang timbul di kota. Penilaian dapat
didasarkan pada latar belakang ekonomi, pendidikan dan filsafat. Perubahan dan
variasi dapat terjadi, karena tidak ada kota yang sama persis struktur dan
keadaannya.
Pengertian Masyarakat Pedesaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
masyarakat desa adalah masyarakat yg penduduknya mempunyai mata pencaharian
utama dl sektor bercocok tanam, perikanan, peternakan, atau gabungan dr
kesemuanya itu, dan yg sistem budaya dan sistem sosialnya mendukung mata
pencaharian itu. [http://kamusbahasaindonesia.org/masyarakat%20desa/mirip]
Ciri-ciri masyarakat desa antara
lain sebagai berikut:
- Sistem kehidupan umumnya bersifat kelompok dengan dasar kekelurgaan (paguyuban).
- Masyarakat bersifat homogeny seperti dalam hal mata pencahariaan, agama dan adat istiadat.
- Diantara warga desa mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat lain di luar batas wilayahnya.
- Mata pencahariaan utama para penduduk biasanya bertani.
- Faktor geografis sangat berpengaruh terhadapa corak kehidupan masyarakat.
- Jarak antara tempat bekerja tidak terlalu jauh dari tempat tinggal.
Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan
Kehidupaan masyarakat desa berbeda
dengan masyarakat kota. Perbedaan yang paling mendasar adalah keadaan
lingkungan, yang mengakibatkan dampak terhadap personalitas dan segi-segi
kehidupan. Kesan masyarakat kota terhadap masyarakat desa adalah bodoh, lambat
dalam berpikir dan bertindak, serta mudah tertipu dsb. Kesan seperti ini karena
masyarakat kota hanya menilai sepintas saja, tidak tahu, dan kurang banyak
pengalaman.
Untuk memahami masyarakata pedesaan
dan perkotaan tidak mendefinisikan secara universal dan obyektif. Tetapi harus
berpatokan pada ciri-ciri masyarakat. Ciri-ciri itu ialah adanya sejumlah
orang, tingal dalam suatu daerah tertentu, ikatan atas dasar unsur-unsur
sebelumnya, rasa solidaritas, sadar akan adanya interdepensi, adanya
norma-norma dan kebudayaan. Masyarakat pedesaan ditentukan oleh bentuk fisik
dan sosialnya, seperti ada kolektifitas, petani iduvidu, tuan tanah, buruh
tani, nelayan dsb.
Masyarakat pedesaan maupun
masyarakat perkotaan masing-masing dapat diperlakukan sebagai sistem jaringan
hubungan yang kekal dan penting, serta dapat pula dibedakan masyarakat yang
bersangkutan dengan masyarakat lain. Jadi perbedaan atau ciri-ciri kedua
masyarakat tersebut dapat ditelusuri dalam hal lingkungan umumnya dan orientasi
terhadap alam, pekerjaan, ukuran komunitas, kepadatan penduduk,
homogenitas-heterogenotas, perbedaan sosisal, mobilitas sosial, interaksi
sosial, pengendalian sosial, pola kepemimpinan, ukuran kehidupan, solidaritas sosial,
dan nilai atau sistem lainnya.
Sumber :
1. https://galihrema.wordpress.com/2016/12/23/makalah-masyarakat-pedesaan-dan-masyarakat-perkotaan/
Komentar
Posting Komentar